Welcome to my blog! :D

Friday 25 January 2013

Hutan Gundul, Indonesia Miskin?



Indonesia termasuk negara yang memiliki hutan yang begitu luas layaknya Brazil. Namun, setiap tahun berribu-ribu bahkan berjuta-juta hektar hutan Indonesia mengalami deforestasi (alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan, dll), illegal logging (penggundulan hutan/ penebangan liar) hingga degradasi hutan (kerusakan ekosistem hutan) terjadi.
Laju deforestasi di Indonesia menurut perkiraan World Bank antara 700.000 sampai 1.200.000 ha per tahun, dimana deforestasi oleh peladang berpindah ditaksir mencapai separuhnya. Namun World Bank mengakui bahwa taksiran laju deforestasi didasarkan pada data yang lemah. Sedangkan menurut FAO, menyebutkan laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000  ha per tahun atau setiap tahunnya luas areal hutan berkurang sebesar satu persen (1%). Berbagai LSM peduli lingkungan mengungkapkan kerusakan hutan mencapai 1.600.000 – 2.000.000 ha per tahun dan lebih tinggi lagi data yang diungkapkan oleh Greenpeace, bahwa kerusakan hutan di Indonesia mencapai 3.800.000 ha per tahun yang sebagian besar adalah penebangan liar atau illegal logging. Sedangkan ada ahli kehutanan yang mengungkapkan laju kerusakan hutan di Indonesia adalah 1.080.000 ha per tahun.
Lalu, kalau hutan rusak, emangnya kanapa? Nah! Pasti Anda semua sudah mengerti setidaknya beberapa dampak buruk yang disebabkan oleh pengrusakan hutan yang tidak dibarengi dengan perbaikan. Bukan hanya Anda, tapi juga orang-orang yang menjadi tersangka dalam rusaknya hutan pun sebenarrya tahu dengan setahu-tahunya apa dampak negatif yang bakal timbul dari perbuatan mereka itu. Alasan mereka berbuat hal yang merugikan banyak orang itu karena faktor ekonomi yang mendesak. Namun, dengan alasan apapun, merusak hutan adalah hal bodoh yang dilakukan oleh makhluk Tuhan yang diberkahi akal layaknya para perusak hutan itu. Bandingkan dengan hewan yang tidak memiliki akal, mereka tidak pernah sedikitpun merusak ekosistem hutan. Kalau seperti ini, saya kira kita harus malu!
Baik, kembali ke alasan utama mengapa banyak masyarakat yang menggunduli hutan, ‘faktor ekonomi’! Alasan itu adalah alasan yang benar-benar tidak tepat! Mangapa? Departemen Kehutanan mengemukakan bahwa kerugian negara per hari mencapai Rp. 83 milyar, itu hanya dari kerusakan hutan akibat penebangan liar. Bayangkan, hanya kerusakan hutan akibat penebangan liar, belum semua! Namun, negara sudah rugi sebegitu besarnya. Menebang hutan hanya menjatuhkan ekonomi negara. Itulah mengapa Indonesia masih belum bisa maju. Faktor yang bisa bikin Indonesia maju saja rusak! So?

Beberapa dampak negatif lain yang disebabkan oleh rusaknya hutan adalah:
v  Terganggunya sistem hidro-orologis, yap! Jika hujan turun, air akan diserap oleh pepohonan hutan. Namun, jika hutan rusak? Air hujan tidak akan terserap, malahan akan mengalir langsung ke laut membawa sedimen  dan partikel tanah lain yang disebabkan oleh erosi tanah. Kalau sudah begini, saat musim kemarau datang, air tanah tidak ada! Kekeringan melanda. Belum lagi tanah longsor.
v  Spesies-spesies penghuni hutan akan langka, bahkan punah. Secara gitu, tempat tinggal dan tempat spesies-spesies itu mencari makan telah rusak. Kalau sudah begini, ekosistem tidak akan seimbang. Contoh saja, orangutan. Tempat tinggalnya telah dideforestasi menjadi lahan kelapa sawit. Lalu saat orangutan mengambil kelapa sawit untuk makan, sang pemilik lahan menganggap orangutan sebagai hama. Akhirnya, banyak orangutan dibantai. Harusnya, siapa coba yang marah? Orangutan, apa pemilik lahan? Siapa yang hama ya?
v  Perubahan iklim dan global warming, seperti yang kita tahu bahwa hutan adalah paru-paru dunia. Penghasil oksigen untuk manusia, hewan, serta pendaur karbon dioksida. Jika hutan rusak, pohon-pohonnya ditebang, kadar karbon dioksida akan meningkat. Karena kadar CO2 yang meningkat itu, pemanasan global alias global warming terjadi. Dampaknya kembali lagi ke manusia. Baik manusia yang bersalah, maupun tidak. Sekarang bayangkan saja jika paru-paru Anda rusak, nyawa bisa melayang, kan?
v  Abrasi, hutan mangrove (hutan bakau) berfungsi untuk menjaga daerah sekitar pantai dari hempasan ombak. Jika hutan bakau di tebang/ dirusak, abrasi akan terjadi. Manusia juga yang akan rugi. Bukan hanya manusia, hewan dan lainnya yang tinggal di ekosistem hutan mangrove akan terkena dampaknya.

Nah, begitu pentingnya hutan bagi seluruh penghuni bumi. Jangan merusak hutan untuk kesengan sesaat. Karena sebenarnya itu awal dari kesengsaraan. Ayo kita tanam pohon. Untuk permulaan, satu jiwa satu pohon. Hijaukan bumi, lestarikan hutan!! Sayangi paru-paru bumi-mu!

2 comments: