Indonesia termasuk negara yang
memiliki hutan yang begitu luas layaknya Brazil. Namun, setiap tahun
berribu-ribu bahkan berjuta-juta hektar hutan Indonesia mengalami deforestasi (alih fungsi lahan hutan
menjadi perkebunan, dll), illegal
logging (penggundulan hutan/ penebangan liar) hingga degradasi hutan (kerusakan ekosistem hutan) terjadi.
Laju deforestasi di Indonesia menurut perkiraan World
Bank antara 700.000 sampai 1.200.000 ha per tahun, dimana
deforestasi oleh peladang berpindah ditaksir mencapai separuhnya. Namun World
Bank mengakui bahwa taksiran laju deforestasi didasarkan pada data yang lemah.
Sedangkan menurut FAO, menyebutkan laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya luas areal
hutan berkurang sebesar satu persen (1%). Berbagai LSM peduli lingkungan
mengungkapkan kerusakan hutan mencapai 1.600.000
– 2.000.000 ha per tahun dan lebih tinggi lagi data yang diungkapkan oleh
Greenpeace, bahwa kerusakan hutan di Indonesia mencapai 3.800.000 ha per tahun yang sebagian besar adalah penebangan liar
atau illegal logging. Sedangkan ada ahli kehutanan yang mengungkapkan laju
kerusakan hutan di Indonesia adalah 1.080.000
ha per tahun.
Lalu, kalau hutan rusak, emangnya kanapa? Nah! Pasti
Anda semua sudah mengerti setidaknya beberapa dampak buruk yang disebabkan oleh
pengrusakan hutan yang tidak dibarengi dengan perbaikan. Bukan hanya Anda, tapi
juga orang-orang yang menjadi tersangka dalam rusaknya hutan pun sebenarrya
tahu dengan setahu-tahunya apa dampak negatif yang bakal timbul dari perbuatan
mereka itu. Alasan mereka berbuat hal yang merugikan banyak orang itu karena
faktor ekonomi yang mendesak. Namun, dengan alasan apapun, merusak hutan adalah
hal bodoh yang dilakukan oleh makhluk Tuhan yang diberkahi akal layaknya para
perusak hutan itu. Bandingkan dengan hewan yang tidak memiliki akal, mereka
tidak pernah sedikitpun merusak ekosistem hutan. Kalau seperti ini, saya kira
kita harus malu!
Baik,
kembali ke alasan utama mengapa banyak masyarakat yang menggunduli hutan, ‘faktor ekonomi’! Alasan itu adalah
alasan yang benar-benar tidak tepat! Mangapa? Departemen Kehutanan mengemukakan bahwa kerugian
negara per hari mencapai Rp. 83 milyar,
itu hanya dari kerusakan hutan akibat penebangan liar. Bayangkan, hanya
kerusakan hutan akibat penebangan liar, belum semua! Namun, negara sudah rugi
sebegitu besarnya. Menebang hutan hanya menjatuhkan ekonomi negara. Itulah
mengapa Indonesia masih belum bisa maju. Faktor yang bisa bikin Indonesia maju
saja rusak! So?
Beberapa dampak negatif lain yang disebabkan oleh
rusaknya hutan adalah:
v Terganggunya sistem hidro-orologis, yap! Jika hujan turun, air akan diserap oleh
pepohonan hutan. Namun, jika hutan rusak? Air hujan tidak akan terserap,
malahan akan mengalir langsung ke laut membawa sedimen dan partikel tanah lain yang disebabkan oleh
erosi tanah. Kalau sudah begini, saat musim kemarau datang, air tanah tidak
ada! Kekeringan melanda. Belum lagi tanah
longsor.
v Spesies-spesies penghuni
hutan akan langka, bahkan punah. Secara gitu, tempat tinggal dan
tempat spesies-spesies itu mencari makan telah rusak. Kalau sudah begini,
ekosistem tidak akan seimbang. Contoh saja, orangutan. Tempat tinggalnya telah
dideforestasi menjadi lahan kelapa sawit. Lalu saat orangutan mengambil kelapa
sawit untuk makan, sang pemilik lahan menganggap orangutan sebagai hama.
Akhirnya, banyak orangutan dibantai. Harusnya, siapa coba yang marah?
Orangutan, apa pemilik lahan? Siapa yang hama ya?
v Perubahan iklim dan global warming, seperti yang kita tahu bahwa hutan adalah paru-paru dunia. Penghasil oksigen
untuk manusia, hewan, serta pendaur karbon dioksida. Jika hutan rusak,
pohon-pohonnya ditebang, kadar karbon dioksida akan meningkat. Karena kadar CO2
yang meningkat itu, pemanasan global alias global warming terjadi. Dampaknya
kembali lagi ke manusia. Baik manusia yang bersalah, maupun tidak. Sekarang
bayangkan saja jika paru-paru Anda rusak, nyawa bisa melayang, kan?
v Abrasi, hutan
mangrove (hutan bakau) berfungsi untuk menjaga daerah sekitar pantai dari
hempasan ombak. Jika hutan bakau di tebang/ dirusak, abrasi akan terjadi.
Manusia juga yang akan rugi. Bukan hanya manusia, hewan dan lainnya yang
tinggal di ekosistem hutan mangrove akan terkena dampaknya.
Nah, begitu
pentingnya hutan bagi seluruh
penghuni bumi. Jangan merusak hutan untuk kesengan sesaat. Karena sebenarnya
itu awal dari kesengsaraan. Ayo kita tanam pohon. Untuk permulaan, satu jiwa satu pohon. Hijaukan bumi,
lestarikan hutan!! Sayangi paru-paru
bumi-mu!
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletefilm perang terbaik sepanjang masa
ReplyDelete